UPT PBL Situbondo, selain memproduksi bibit benih ikan kerapu dan udang, di tahun 2016 ini telah dapat memproduksi bibit rumput laut hasil kultur jaringan. Bibit rumput laut Eucheuma cottonii pertama di dapatkan dari bibit rumput laut hasil kultur jaringan di Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Lombok.

Salah satu kendala dalam budidaya rumput laut yaitu ketersediaan bibit dalam jumlah cukup dan kualitas yang bagus, saat ini sudah dapat diatasi melalui teknologi kultur jaringan. Rumput laut yang dihasilkan melalui teknologi kultur jaringan ini mempunyai kelebihan dan keunggulan yaitu mampu dibudidayakan di perairan yang keruh, mampu hidup pada salinitas rendah, dan satu lagi tahan terhadap curah hujan tinggi.
Dengan keunggulan yang dimiliki rumput laut hasil kultur jaringan ini, kendala yang selama ini dihadapi oleh para petani rumput laut dalam berbudidaya seperti kendala lokasi, salinitas, dan curah hujan, dapat diatasi sehingga mampu mendorong peningkatan produksi rumput laut. Pertumbuhan rumput laut kultur jaringan ini juga lebih cepat dibandingkan dengan rumput laut biasa. Kalau rumput laut biasa dari bibit sampai umur budidaya 20 hari bertambah bobotnya 12 kali, kalau rumput laut kultur jaringan bobotnya meningkat 15 kali lipat.
Di UPT PBL Situbondo telah melakukan diseminasi kebun bibit rumput laut hasil kultur jaringan di desa Mandaran, kecamatan Besuki, kabupaten Situbondo. Setelah penanaman atau pemeliharaan kebun rumput laut pertama dan telah mendapatkan respon yang bagus di daerah binaan UPT PBL Situbondo yaitu daerah Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Sumenep, dan Kabupaten Pamekasan.


Pengembangan rumput laut di daerah binaan UPT PBL Situbondo ini diharapkan akan mendorong perekonomian daerah dan juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitarnya. (upblsitubondo)