Bogem (Jawa), Pidada (Indonesia), Berembang (Malaysia), merupakan nama umum untuk mangrove Genus Sonneratia. Sonneratia spp merupakan salah satu jenis mangrove yang termasuk family Sonneartiacea. Jenis Sonneratia spp yang sering dijumpai di wilayah kerja Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Situbondo yaitu : Sonneratia caesolaris, Sonneratia alba. Menurut Tomlinson (1986) Sonneratia spp termasuk ke dalam kelompok mangrove mayor (mangrove sejati), yakni flora yang menunjukkan kesetiaan terhadap habitat mangrove. Mangrove ini merupakan jenis yang paling banyak ditemui dan masuk dalam kelompok mangrove yang menangkap, menahan endapan, dan menstabilakan tanah habitatnya, memiliki kemampuan adaptasi yang pada berbagai kondisi lingkungan yang ekstrim seperti perubahan salinitas dan kondisi oksigen yang rendah dikarenakan kondisi substrat yang cenderung berlumpur, morfologi akar nafas yaitu akar yang dapat menyerap oksigen pada saat surut dan mencegah kelebihan air pada saat pasang (Whitten, 1999).
Sumber : Cabdin KP Situbondo tahun 2024
Berikut Karakteristik genus Sonneratia menurut Noor et.,al (2006):
a. Nama Lokal | : | Pedada, perepat, pidada, bogem, bidada, posi-posi, wahat, putih, beropak, bangka, susup, kedada, muntu, sopo, barapak, pupat, mange-mange |
b. Deskripsi Umum | : | Pohon selalu hijau, tumbuh tersebar, ketinggian kadang-kadang hingga 15 m. Kulit kayu berwarna putih tua hingga coklat, dengan celah longitudinal yang halus. Akar berbentuk kabel di bawah tanah dan muncul kepermukaan sebagai akar nafas yang berbentuk kerucut tumpul dan tingginya mencapai 25 cm |
c. Ekologi | : | Jenis pionir, tidak toleran terhadap air tawar dalam periode yang lama. Menyukai tanah yang bercampur lumpur dan pasir, kadang-kadang pada batuan dan karang. Sering ditemukan di lokasi pesisir yang terlindung dari hempasan gelombang, juga di muara dan sekitar pulau-pulau lepas pantai. Di lokasi dimana jenis tumbuhan lain telah ditebang, maka jenis ini dapat membentuk tegakan yang padat. Perbungaan terjadi sepanjang tahun. Bunga hidup tidak terlalu lama dan mengembang penuh di malam hari, mungkin diserbuki oleh ngengat, burung dan kelelawar pemakan buah. Di jalur pesisir yang berkarang mereka tersebar secara vegetatif. Kunang-kunang sering menempel pada pohon ini dikala malam. Buah mengapung karena adanya jaringan yang mengandung air pada bijinya. Akar nafas tidak terdapat pada pohon yang tumbuh pada substrat yang keras. |
d. Penyebaran | : | Dari Afrika Utara dan Madagaskar hingga Asia Tenggara, seluruh Indonesia, Malaysia, Filipina, Australia Tropis, Kepulauan Pasifik barat dan Oceania Barat Daya |
e. Kelimpahan | : | Umum. Melimpah setempat |
Ciri Khusus Sonneratia alba
a. Daun | : | Daun berkulit, memiliki kelenjar yang tidak berkembang pada bagian pangkal gagang daun. Gagang daun panjangnya 6-15 mm. Unit & Letak: sederhana & berlawanan. Bentuk:bulat telur terbalik. Ujung: membundar. Ukuran: 5-12,5 x 3-9 cm Manfaat : Extrak Daun dapat digunakan sebagai Anti bakteri (Gazali dan Hayatun, 2019), dimanfaatkan untuk teh (Mandang et.,al, 2019) |
b. Bunga | : | Biseksual; gagang bunga tumpul panjangnya 1 cm. Letak: di ujung atau pada cabang kecil. Formasi:soliter-kelompok (1-3 bunga per kelompok). Daun mahkota: putih, mudah rontok. Kelopak bunga: 6-8; berkulit, bagian luar hijau, di dalam kemerahan. Seperti lonceng, panjangnya 2-2,5 cm. Benang sari: banyak, ujungnya putih dan pangkalnya kuning, mudah rontok |
c. Buah | : | Seperti bola, ujungnya bertangkai dan bagian dasarnya terbungkus kelopak bunga. Buah mengandung banyak biji (150-200 biji) dan tidak akan membuka pada saat telah matang. Ukuran: buah: diameter 3,5-4,5 cm.
Manfaat : Sebagai Bahan Baku sirup (Zuraida, et.,al, 2020), Sebagai bahan baku pembuatan dodol,Selai dan Kerupuk |
d. Akar | : | Perakaran Horizonal, menyebar, tumbu vertikal ke atas tanah. akar nafas atau pneumatofor berkembang kuat dan besar dengan diameter pada pangkalnya sampai 5 cm Manfaat : Akar nafas digunakan oleh orang Irian untuk gabus dan pelampung. |
Sumber Foto : Cabdin KP Situbondo tahun 2024 |
Sumber : Noor et.,al (2006)
2. Sonneratia caseolaris (L.) Engl.
a. Nama Lokal | : | Pedada, perepat, pidada, bogem, bidada, rambai, wahat merah, posi-posi merah. |
b. Deskripsi Umum | : | Pohon, ketinggian mencapai 15 m, jarang mencapai 20 m. Memiliki akar nafas vertikal seperti kerucut (tinggi hingga 1 m) yang banyak dan sangat kuat. Ujung cabang/ranting terkulai, dan berbentuk segi empat pada saat muda. |
c. Ekologi | : | Tumbuh di bagian yang kurang asin di hutan mangrove, pada tanah lumpur yang dalam, seringkali sepanjang sungai kecil dengan air yang mengalir pelan dan terpengaruh oleh pasang surut. Tidak pernah tumbuh pada pematang/ daerah berkarang. Juga tumbuh di sepanjang sungai, mulai dari bagian hulu dimana pengaruh pasang surut masih terasa, serta di areal yang masih didominasi oleh air tawar. Tidak toleran terhadap naungan. Ketika bunga berkembang penuh (setelah jam 20.00 malam), bunga berisi banyak nektar. Perbungaan terjadi sepanjang tahun. Biji mengapung. Selama hujan lebat, kecenderungan pertumbuhan daun akan berubah dari horizontal menjadi vertikal. |
d. Penyebaran | : | Dari Sri Lanka, seluruh Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, Filipina, hingga Australia tropis, dan Kepulauan Solomon. |
e. Kelimpahan | : | Umum. Melimpah setempat |
Sumber : Noor et.,al (2006)
Ciri Khusus Sonneratia caseolaris
a. Daun | : | Gagang/tangkai daun kemerahan, lebar dan sangat pendek. Unit & Letak: sederhana & berlawanan. Bentuk: bulat memanjang. Ujung: membundar. Ukuran: bervariasi, 5-13 x 2-5 cm. Manfaat : Sebagai Agen Antioksidan Pada Formulasi Face Mist (Nusaibah et.,al, 2022), dimanfaatkan untuk teh (Mandang et.,al, 2019) |
b. Bunga | : | Pucuk bunga bulat telur. Ketika mekar penuh, tabung kelopak bunga berbentuk mangkok, biasanya tanpa urat. Letak: di ujung. Formasi: soliter-kelompok (1-3 bunga per kelompok). Daun mahkota: merah, ukuran 17-35 x 1,5-3,5 mm, mudah rontok. Kelopak bunga: 6-8; berkulit, bagian luar hijau, di dalam putih kekuningan hingga kehijauan. Benang sari: banyak, ujungnya putih dan pangkalnya merah, mudah rontok. |
c. Buah | : | Seperti bola, ujungnya bertangkai dan bagian dasarnya terbungkus kelopak bunga. Ukuran lebih besar dari S.alba, bijinya lebih banyak (800-1200). Ukuran: buah: diameter 6-8 cm. Manfaat : Sebagai Bahan Baku sirup (Zuraida, et.,al, 2020), Sebagai bahan baku pembuatan dodol,Selai dan Kerupuk |
d. Akar |
| Perakaran Horizonal, menyebar, tumbu vertikal ke atas tanah. akar nafas atau pneumatofor berkembang kuat dan besar dengan diameter pada pangkalnya sampai 5 cm Manfaat : Akar nafas digunakan oleh orang Irian untuk gabus dan pelampung. |
Daftar Pustaka :
Gazali Mohammad, Hayatun Nufus.2019. Potensi Daun Mangrove Sonneratia alba smith Sebagai Antibakteri Asal Pesisir Kuala Bubon Aceh Barat. Jurnal Laot Ilmu Kelautan. Volume 1, Nomor 2, 2019. ISSN : 2684-7051
Mandang Maria Sherina Sharon, Dara Enjelin Sahambangun, Carles Dotulong Masinambou, Verly Dotulong. 2019. Daun Mangrove Sonneratia alba Sebagai Teh Fungsional. Media Teknologi Hasil Perikanan. September 2021, 9(3) 93-99. e-ISSN 2682-7205; p-ISSN 2337-4284
Noor, Yus Rusila.,M. Khazali., I.N.N. Suryadiputra. 2006. Panduan Pengenalan MANGROVE di Indonesia. Bogor
Nusaibah, N., Sari, R. M., & Widoanto, D. I. (2022). Pemanfaatan ekstrak daun pedada (Sonneratia caseolaris) dan daun katang-katang (Ipomoea pes-caprae) sebagai agen antioksidan pada formulasi face mist. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 25(3), 441-456. http://dx.doi. org/10.17844/jphpi.v25i3.42563
Tomlinson, P. B. 1986. The Botani of Mangroves. Cambridge University Press. Cambridge.
Whitten, T., R. E. Soeriatmaja, and S. A. Afif. 1999. Ekologi at Jawa and Bali. Canadian International Development Agency. Dalhouse University
Zuraida Ita, Ahmad Yuli, Indrati Kusumaningrum, Bagus Fajar Pamungkas. 2020. Pemanfaatan Buah Mangrove Sonneratia Sp. Sebagai Bahan Baku Sirup Di Desa Tani Baru Kabupaten Kutai Kartanegara. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri). Vol. 4, No. 5, November 2020, Hal. 818-827 e-ISSN 2614-5758 | p-ISSN 2598-8158
Ditulis oleh : Dhimas Amirul Kusuma
Share Berita