Hubungi Kami
Telp. -
News Photo

MARI MENGENAL MITIGASI BENCANA WILAYAH PESISIR

Apa itu Mitigasi Bencana Wilayah Pesisir?

Mitigasi Bencana Wilayah Pesisir adalah upaya untuk mengurangi bencana, baik secara struktur melalui pembangunan fisik alami atau buatan maupun secara nonstruktur melalui peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.

Indonesia merupakan negara kepulauan yang dikelilingi oleh sesar aktif (Ring of Fire) sehingga memiliki potensi tinggi terhadap bencana.

Berikut beberapa bencana yang sering terjadi di Indonesia :

  1. Banjir, peningkatan volume air di suatu daerah sehingga mengakibatkan banjir yang dapat menenggelamkan pemukiman
  2. Tanah Longsor, suatu peritiwa pergerakan massa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau tanah gumpalan besar 
  3. Tsunami, gelombang besar air laut yang dipicu oleh pusaran air bawah laut karena pergesaran lempeng, erupsi gunung api, tanah longsor
  4. Gempa Bumi, guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pertemuan antar lempeng bumi, adanya aktivitas sesar (patahan) atau aktivitas gunung berapi
  5. Angin Topan, terjadi akibat adanya tekanan udara yang membentuk sebuah pusaran dalam sistem cuaca dengan kecepatan angin 120 km/jam atau lebih
  6. Kekeringan, suatu peristiwa kekuarangan pasokan air pada suatu daerah yang terjadi saat musim kemarau yang berkepanjangan
  7. Abrasi, proses pengikisan tanah di daerah pesisir yang disebabkan oleh ombak, arus, dan pasang surut air laut
  8. Kenaikan Paras Muka Air Laut, peningkatan volume air laut yang disebabkan karena pemanasan global

Mitigasi Bencana di wilayah pesisir sangat penting untuk kelangsungan ekosistem pesisir. Perlu adanya kesadaran masyarakat setempat serta peran pemerintah untuk memberi pembinaan kepada masyarakat akan pentingnya mitigasi bencana terutama di wilayah pesisir.

Berikut contoh bencana yang sering terjadi di wilayah pesisir :

  1. Banjir Rob, banjir yang terjadi di tepi Pantai akibat permukaan laut yang lebih tinggi daripada bibir Pantai atau daratan pesisir Pantai 
  2. Abrasi Pantai, proses pengikisan tanah di daerah pesisir yang disebabkan oleh ombak, arus, dan pasang surut air laut yang mengakibatkan kerusakan ekosistem pesisir serta ancaman terhadap pemukiman disekitarnya

Bencana di wilayah pesisir dapat diminimalisir dengan adanya kegiatan Mitigasi Bencana. Berikut upaya Mitigasi Bencana dapat dilakukan diantaranya :

  1. Mitigasi Bencana secara Struktural

Merupakan Upaya untuk mengurangi resiko bencana dengan membangun sarana fisik dan menggunakan teknologi.

Contoh : 

a. Pembangunan Groin

Berfungsi untuk menahan perpindahan sedimen sepanjang Pantai sehingga dapat mengurangi terjadinya erosi dalam bentuk bangunan pelindung Pantai yang dibangun tegak lurus terhadap garis Pantai

b. Pembangunan Breakwater 

Berfungsi untuk mencegah angkutan sedimen yang terbawa oleh gelombang menuju ke laut dan dapat mencegah pendangkalan pada dasar laut yang disebabkan oleh angkutan sedimen

c. Pembangunan Seawall

Berfungsi mengurangi limpasan air laut dan banjir terhadap tanah dan struktur yang berada di belakang daerah Pantai akibat badai dan gelombang dibangun sejajar dengan garis Pantai sebagai penguat bagian dari profil pantai 

d. Pembangunan Revetment 

Berfungsi melindungi garis Pantai dari erosi yang terdiri dari batu, beton atau aspal untuk armornya bentuknya melandai mengikuti profil alami dari garis Pantai

2. Mitigasi Bencana secara Nonstruktural

Merupakan upaya untuk mengurangi risiko bencana tanpa pembangunan fisik.

Contoh :

a. Penanaman Mangrove

Pembinaan kepada masyarakat dalam mengenal mitigasi bencana dengan penanaman bibit Mangrove untuk mengurangi potensi abrasi di pesisir Pantai

b. Pengisian Pasir

Merupakan upaya mencegah erosi Pantai, melindungi Pantai dari penggerusan serta memperpanjang garis Pantai 

(Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Blitar)


Berita ini telah diakses 164 kali

Share Berita

Komentar