Hubungi Kami
Telp. (0356) 411024
News Photo

PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PADA DAERAH PENANGKAPAN NELAYAN PPP BULU, TUBAN

PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PADA  DAERAH PENANGKAPAN NELAYAN PPP BULU, TUBAN, ADINDA DWI NUR INDAH PUTRI NIM. 215080200111015

Salah satu daerah yang potensial untuk perikanan laut di Jawa Timur adalah Tuban. Kabupaten Tuban memiliki luas wilayah kurang lebih 183.992.291 hektar dan secara administratif terbagi menjadi 19 kelurahan, 311 desa dan 17 kelurahan, 820 dusun, 820 RW, dan 4.007 RT. Provinsi Tuban mempunyai potensi perikanan laut sebesar 36.227.170.000. Kawasan ini memiliki garis pantai sepanjang 85 km, luas laut 22.068 km, dan pelabuhan perikanan yang menjadi pusat industri perikanan. Pelabuhan Perikanan Pesisir Bulu Tuban (PPP) memiliki konektivitas transportasi yang baik karena terletak di pantai utara yang merupakan jalur transportasi yang bernilai ekonomi besar bagi Pulau Jawa (Tyas, H. D. J., 2019). 

Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem informasi spasial untuk memproses data georeferensi. Sistem informasi geografis adalah suatu sistem yang terdiri dari perangkat lunak dan perangkat keras, data, serta pengguna dan lembaga penyimpan data tentang segala fenomena yang ada di bumi. Data berupa fakta, kondisi, dan informasi rinci disimpan dalam database dan digunakan untuk berbagai keperluan seperti analisis, manipulasi, dan penyajian. Penerapan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) yang berhasil dan diharapkan akan berdampak positif pada sistem pengelolaan informasi, khususnya pada masalah efisiensi dan efektivitas, komunikasi yang akurat dan tepat sasaran, serta data sebagai aset yang berharga. Efisiensi dan efektivitas sistem kerja akibat keberhasilan implementasi teknologi SIG akan semakin terlihat (Waskitha, T. S., 2018). 

Kegiatan Penelitian PKL dengan tujuan :

  1. Mengetahui secara detail area atau zona penangkapan ikan nelayan PPP Bulu di Tuban menggunakan SIG. 
  2. Mengetahui manfaat SIG untuk menganalisis data historis atau real-time mengenai hasil tangkapan nelayan di berbagai lokasi

Kesimpulan : 

  1. Dengan menggunakan SIG, dapat dipetakan area-area utama nelayan PPP Bulu aktif melakukan penangkapan di daerah timur laut dengan jarak 12 mil – 30 mil. Data SIG mengungkapkan bahwa penangkapan ikan terkonsentrasi di zona-zona tertentu yang memiliki kondisi ekologis yang mendukung, seperti kedekatan dengan terumbu karang atau aliran arus yang menguntungkan. Selain itu, analisis SIG juga menunjukkan hubungan antara jarak dari pesisir dan jenis ikan yang ditangkap, serta memperlihatkan variasi dalam intensitas penangkapan berdasarkan musim atau kondisi lingkungan.
  2. SIG merupakan alat yang sangat berharga dalam pengelolaan perikanan. Dengan SIG, analisis data historis memungkinkan identifikasi tren jangka panjang dalam pola tangkapan, memetakan perubahan dalam distribusi sumber daya ikan, dan menilai dampak dari perubahan lingkungan atau kebijakan perikanan. Selain itu, SIG juga mendukung analisis data real time yang membantu dalam memantau aktivitas penangkapan ikan secara langsung, mengoptimalkan rute penangkapan, dan merespons perubahan kondisi laut secara cepat. Integrasi data spasial dengan informasi waktu nyata ini memungkinkan pembuatan keputusan yang lebih akurat dan responsif, mendukung pengelolaan sumber daya ikan yang lebih efektif, serta meningkatkan keberlanjutan dan kesejahteraan komunitas nelayan

Berita ini telah diakses 76 kali

Share Berita

Komentar